News

Bank Syariah Bukopin Luncurkan Produk iB SiaGa Emas “Solusi Dana Cepat, Mudah dan Aman “

09 October 2013

Jakarta, 9 Oktober 2013 – Berbagai inovasi produk telah dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin (BSB), salah satunya hari ini BSB meluncurkan produk baru “iB SiaGa Emas”.  Produk ini adalah sebagai salah satu upaya bagi masyarakat yang ingin memperoleh dana secara cepat, mudah dan aman sesuai prinsip syariah, Demikian diungkapkan Riyanto Direktur Utama Bank Syariah Bukopin saat peluncuran iB SiaGa Emas, Rabu (9/10) di Kantor Pusat BSB, Salemba, Jakarta Pusat.

 “Melalui produk ini masyarakat yang membutuhkan dana mendesak dapat kami layani  baik untuk keperluan tahun ajaran baru sekolah, berobat dan kebutuhan lainnya tanpa harus bergantung kepada tengkulak dan rentenir dengan proses yang relatif cepat dan mudah,”tutur Riyanto.

Produk iB SiaGa Emas merupakan nama lain dari produk Gadai Emas atau Pembiayaan Qordh Beragun Emas, dimana Bank memberikan fasilitas pinjaman berdasarkan prinsip Qardh kepada nasabah dengan jaminan emas. Emas yang dijaminkan di BSB akan dipelihara oleh Bank, dan atas pemeliharaan tersebut Bank mendapatkan jasa sewa berdasarkan prinsip ijarah.

Pembiayaan iB SiaGa Emas diberikan BSB dengan plafon hingga Rp.250 juta per nasabah, dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari dan dapat diperpanjang sebanyak 2 kali. Adapun nilai pinjaman yang diberikan sebesar 80% dari rata-rata harga Antam. Emas yang dijaminkan seluruhnya dicover oleh asuransi, dan apabila nasabah ingin melakukan penebusan sebelum jatuh tempo, nasabah juga tidak dikenakan pinalti. Sebagai bukti transaksi, nasabah juga diberikan Sertifikat Gadai oleh Bank.

Untuk memperoleh pembiayaan ini syaratnya cukup mudah, nasabah cukup datang ke Kantor Bank Syariah Bukopin dengan membawa kartu identitas dan jaminan emas perhiasan atau lantakan dengan kadar minimal 16 karat. Emas nasabah kemudian akan ditaksir dan Bank akan memberikan pinjaman sesuai hasil taksiran.

Sebagai ilustrasi, misalnya emas yang digadaikan nasabah ditaksir seberat 10 gram, 24 karat. Harga Standar Taksiran Emas (HSTE) yang berlaku pada hari tersebut untuk perhiasan 24 karat adalah Rp.485.000 per gram, biaya pemeliharaan untuk masa simpan 10 hari adalah Rp.1.525 per gram, dan LTV 80%. Maka nilai taksiran diperoleh 10 gram X Rp.485.000 = Rp. 4.850.000, dana yang diterima nasabah adalah 80% X Rp4.850.000 = Rp3.880.000, dan biaya pemeliharaan 10 hari sebesar 10 gram X Rp1.525 = Rp11.525 yang dibayar pada saat pelunasan pembiayaan. Selama periode promosi, BSB memberikan promo gratis biaya administrasi.

 “Untuk tahap awal, kami memang akan membuka outlet layanan gadai emas hanya di kantor pusat saja, di Jalan Salemba Raya. Baru setelah itu kami kembangkan ke cabang-cabang lain menunggu prospek yang ada. Diharapkan kehadiran layanan ini bisa melengkapi layanan kepada para nasabah BSB,” jelasnya.

Mengenai  target produk terbaru, Riyanto mengungkapkan karena ini baru dan dibuka baru satu di Salemba belum ke cabang lainnya, maka target belum besar dan masih memastikan operasi dan prospek potensi pasar yang ada.

Produk iB SiaGa Emas diluncurkan Bank Syariah Bukopin (BSB) sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Fatwa DSN Nomor 79/DSN-MUI/III/2011 tentang Qardh dengan Menggunakan Dana Nasabah, sehingga  berbeda dengan sistem gadai konvesional. Dimana penentuan biaya penyimpanan dan pemeliharaan barang gadai (ujrah/fee) di bank syariah dihitung berdasarkan berat dan karat emas yang dijaminkan, bukan dihitung atau dikaitkan dengan jumlah pinjaman yang diterima nasabah sebagaimana dalam sistem gadai konvensional.

Menyinggung penyaluran pembiayaan di Bank Syariah Bukopin, hingga September 2013 sudah disalurkan sebesar Rp3,177 triliur, atau meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp3,352 triliun, atau meningkat 29% periode yang sama tahun sebelumnya. Total asset sebesar Rp4,125 triliun dan laba sebesar Rp22,177 miliar atau meningkat 65%.